Penyakit Ayam Mematikan pada Masa Brooding

Penyakit Ayam Mematikan pada Masa Brooding

Masa brooding merupakan tahap kritis dalam kehidupan ayam broiler. Pada fase ini, daya tahan tubuh ayam masih sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ayam broiler pada masa brooding serta cara pencegahannya. Artikel ini akan membahas secara detail mengenai penyakit-penyakit mematikan yang sering terjadi pada masa brooding, gejala klinis, penyebab, serta langkah-langkah pengendalian yang tepat.

Pentingnya Masa Brooding

Masa brooding adalah periode awal kehidupan ayam broiler setelah menetas hingga berumur sekitar 4 minggu. Selama periode ini, ayam broiler sangat membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal, seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang sesuai. Tujuan dari masa brooding adalah untuk memastikan pertumbuhan ayam broiler berjalan dengan baik dan merata, serta meningkatkan daya tahan tubuhnya.

brooding

Faktor Risiko Penyakit pada Masa Brooding

Masa brooding merupakan tahap kritis dalam pertumbuhan ayam broiler. Pada tahap ini, daya tahan tubuh ayam masih sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit pada masa brooding antara lain kualitas DOC yang buruk. DOC yang berasal dari induk yang sakit atau terinfeksi berbagai penyakit dapat membawa patogen ke dalam kandang.

Selain itu, kondisi lingkungan yang tidak higienis juga menjadi faktor pemicu utama. Kandang yang kotor, lembab, dan kurang ventilasi akan menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi berbagai jenis bakteri, virus, dan parasit. Manajemen pemeliharaan yang buruk, seperti kesalahan dalam pemberian pakan, air minum, dan pengaturan suhu, dapat melemahkan daya tahan tubuh ayam dan membuatnya lebih mudah terserang penyakit. Terakhir, stres yang terjadi karena perubahan lingkungan, kepadatan populasi yang tinggi, atau penanganan yang kasar dapat menurunkan imunitas ayam dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit.

Untuk mencegah terjadinya penyakit pada masa brooding, peternak perlu memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, pastikan kualitas DOC yang digunakan baik dan berasal dari sumber yang terpercaya. Kedua, perhatikan kebersihan dan sanitasi kandang secara teratur. Lakukan desinfeksi kandang secara berkala, serta pastikan sirkulasi udara dalam kandang berjalan dengan baik. Ketiga, terapkan manajemen pemeliharaan yang baik dengan memberikan pakan dan air minum yang berkualitas serta mengatur suhu kandang sesuai dengan kebutuhan ayam. Terakhir, hindari stres pada ayam dengan memberikan penanganan yang lembut dan menghindari perubahan lingkungan yang drastis.

Pencegahan penyakit pada masa brooding sangat penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan performa pertumbuhan ayam dan mengurangi kerugian ekonomi akibat kematian ayam. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, peternak dapat menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ayam broiler sehingga dapat menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas.

Penyakit Ayam Mematikan pada Masa Brooding

1. Coccidiosis

Penyakit pada unggas, terutama ayam, yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Eimeria. Parasit ini menyerang sel-sel epitel pada usus, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada dinding usus. Akibatnya, ayam mengalami diare berdarah, penurunan nafsu makan, pertumbuhan terhambat, dan bahkan kematian. Coccidiosis sering terjadi pada anak ayam, terutama pada masa brooding, karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah. Faktor risiko terjadinya coccidiosis antara lain kondisi lingkungan yang tidak higienis, kepadatan populasi yang tinggi, dan kualitas pakan yang buruk. Pencegahan coccidiosis dapat Anda lakukan melalui perbaikan sanitasi, pemberian pakan yang berkualitas, dan penggunaan kokcidiostat atau vaksin.

2. Salmonella

Berak kapur atau salmonella, ditandai dengan kotoran ayam yang berwarna putih seperti kapur. Penanganan yang efektif untuk penyakit ini meliputi penerapan biosekuriti yang ketat, terapi suportif dengan multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta pemberian antibiotik untuk mengurangi angka kematian.

3. Penyakit Marek

Penyakit virus yang sangat menular pada unggas, terutama ayam, yang menyerang sistem saraf dan organ-organ limfoid. Virus ini menyebabkan pertumbuhan tumor pada saraf, hati, limpa, dan organ lainnya. Tumor-tumor ini dapat menekan saraf dan organ, sehingga mengganggu fungsi tubuh ayam. Gejala penyakit Marek cukup beragam, mulai dari kelumpuhan pada satu atau beberapa bagian tubuh, pertumbuhan terhambat, penurunan produksi telur, hingga kematian. Penyakit ini sangat merugikan bagi peternak karena dapat menyebabkan kematian massal dan penurunan produktivitas. Pencegahan penyakit Marek yang paling efektif adalah melalui vaksinasi pada anak ayam sehari. Selain itu, menjaga kebersihan kandang dan menerapkan biosecurity yang ketat juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

4. Omphalitis

Penyakit ini umumnya muncul selama masa pemeliharaan. Penyebabnya adalah infeksi bakteri E. coli akibat penanganan yang tidak tepat saat penetasan. Gejala yang sering terlihat meliputi kloaka kotor atau diare, ayam tampak lesu, pusar basah, bengkak, dan kemerahan, serta dapat menyebabkan kematian signifikan pada minggu pertama.

Anak ayam yang menunjukkan gejala ini bisa Anda beri antibiotik amoksisilin atau enrofloxacin. Jika ayam sudah sangat lemah, injeksi subkutan dengan gentamisin dan penambahan vitamin B kompleks dapat Anda lakukan. Pemberian antibiotik harus sesuai dosis dan rekomendasi dokter hewan.

5. Infectious Bursal Disease (IBD)

Penyakit Gumboro atau Infectious Bursal Disease (IBD) adalah penyakit yang sangat menular pada unggas, terutama ayam broiler. Penyakit ini menyerang bursa fabricii, yaitu organ yang sangat penting dalam pembentukan sel B dan produksi antibodi. Kerusakan pada bursa fabricii akan menyebabkan imunitas ayam menjadi lemah, sehingga ayam menjadi mudah terserang penyakit lain. Gejala klinis IBD bervariasi, mulai dari bentuk akut (kematian mendadak pada ayam muda), subakut (penurunan pertumbuhan, diare, dan bulu kusam), hingga bentuk kronis (imunosupresi yang berkepanjangan).

Penyebab penyakit ini adalah virus IBD. Penularan virus dapat terjadi melalui kontak langsung antar ayam, melalui udara, atau melalui perantara seperti peralatan kandang yang terkontaminasi. Pencegahan IBD yang paling efektif adalah melalui vaksinasi pada anak ayam sehari. Selain itu, menjaga kebersihan kandang dan menerapkan biosecurity yang ketat juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Pencegahan Penyakit pada Masa Brooding

Untuk mencegah terjadinya penyakit pada masa brooding, peternak dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  • Pemilihan DOC yang sehat: Pastikan DOC berasal dari hatchery yang terpercaya dan memiliki sertifikat kesehatan.
  • Perbaikan sanitasi: Lakukan desinfeksi kandang secara teratur, bersihkan tempat pakan dan minum, serta kelola kotoran dengan baik.
  • Vaksinasi: Lakukan vaksinasi sesuai dengan program vaksinasi yang telah ditetapkan.
  • Manajemen pemeliharaan yang baik: Atur suhu, kelembaban, dan pencahayaan dalam kandang secara optimal, berikan pakan dan air minum yang bersih dan berkualitas, serta hindari stres pada ayam.
  • Biosecurity: Terapkan sistem biosecurity yang ketat, seperti membatasi akses orang yang masuk ke dalam kandang, penggunaan pakaian dan alas kaki khusus, serta desinfeksi kendaraan.

Kesimpulan

Penyakit pada masa brooding dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi peternak. Oleh karena itu, pencegahan penyakit harus menjadi prioritas utama. Dengan memahami jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ayam broiler pada masa brooding, gejala klinis, penyebab, dan langkah-langkah pengendalian yang tepat, peternak dapat meminimalkan risiko terjadinya penyakit dan meningkatkan produktivitas ternaknya.

Jangan ragu untuk menghubungi kami di ternakayam.id! Dengan pemahaman yang mendalam tentang berbagai penyakit mematikan yang dapat menyerang ayam broiler pada masa brooding, kami menawarkan produk kesehatan ayam yang terbukti efektif untuk menjaga daya tahan tubuh unggas Anda. Pastikan Anda melakukan perbaikan sanitasi, vaksinasi, dan manajemen pemeliharaan yang baik. Segera kunjungi situs kami atau hubungi kami untuk mendapatkan dukungan maksimal dalam meningkatkan produktivitas ternak Anda.

3 Metode Vaksinasi Ayam Broiler

3 Metode Vaksinasi Ayam Broiler

Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam budidaya ayam broiler. Dengan vaksinasi, ayam broiler akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak. Artikel ini akan membahas secara lengkap 3 metode vaksinasi ayam broiler yang umum peternak gunakan, yaitu melalui air minum, tetes mata, dan suntik.

Mengapa Vaksinasi Ayam Broiler Penting?

Vaksinasi pada ayam broiler merupakan langkah strategis yang krusial dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ternak. Dengan kata lain, vaksinasi berperan sebagai benteng pertahanan pertama bagi ayam broiler dari berbagai ancaman penyakit. Di antara penyakit yang paling umum menyerang unggas, Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), dan Gumboro menjadi momok menakutkan bagi peternak. Penyakit-penyakit ini tidak hanya menyebabkan kematian massal pada populasi ayam, tetapi juga berdampak negatif pada produksi telur dan kualitas daging. Akibatnya, kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit-penyakit tersebut dapat sangat signifikan.

Namun, dengan memberikan vaksinasi secara teratur, peternak dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi ayam broiler. Lebih lanjut, kekebalan tubuh yang kuat akibat vaksinasi akan membuat ayam broiler lebih tahan terhadap serangan penyakit. Singkatnya, vaksinasi pada ayam broiler adalah investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Dengan melindungi ayam dari penyakit, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas produk, vaksinasi berperan penting dalam keberhasilan usaha peternakan ayam broiler. Oleh karena itu, vaksinasi harus menjadi bagian integral dari program kesehatan ternak.

3 Metode Vaksinasi Ayam Broiler

1. Vaksinasi Melalui Air Minum

Kualitas air sangat penting dalam vaksinasi melalui air minum. Pastikan air nya bebas dari klorin dan desinfektan karena dapat merusak vaksin. Sebelum proses vaksinasi, ayam perlu puasa terlebih dahulu agar mereka lebih bersemangat minum air yang sudah tercampur vaksin. Selain air dan vaksin, tambahkan sedikit susu skim sebagai stabilisator. Saran dosis susu skim yang sekitar 2 gram per liter air. Perhitungkan jumlah air yang ayam butuhkan berdasarkan konsumsi air ayam dalam 1-2 jam. Penting untuk Anda ingat bahwa setiap jenis vaksin memiliki dosis yang spesifik, sehingga perlu Anda perhatikan juga petunjuk penggunaannya. Pemberian vaksin melalui air minum memiliki dosis tertentu yaitu:

Ayam broiler

Vaksinasi melalui air minum memang praktis, tapi tidak selalu akurat. Setiap ayam punya kebutuhan air yang beda, jadi susah memastikan semua dapat dosis vaksin yang sama. Selain itu, kualitas air dan faktor lingkungan juga mempengaruhi efektivitas vaksin. Untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya ikuti program vaksinasi yang sudah terpercaya. Dengan begitu, setiap ayam bisa dapat vaksin yang tepat dan pada waktu yang tepat, sehingga kekebalan tubuhnya terjaga dengan baik. Intinya, meskipun terlihat mudah, untuk melakukan vaksinasi melalui air minum perlu dengan perencanaan yang matang agar efektif.

2. Vaksinasi Tetes Mata

Vaksinasi melalui tetes mata memerlukan ketelitian yang tinggi. Setelah meneteskan vaksin, kita harus memastikan tetesan tersebut terserap sempurna oleh kelopak mata sebelum melepaskan ayam. Dosis vaksin yang diberikan melalui metode ini umumnya sekitar 1 ml per ekor. Hal ini berarti untuk memvaksinasi 1000 ekor ayam, kita membutuhkan sekitar 1 liter vaksin. Proses vaksinasi ini cenderung lebih memakan waktu dibandingkan dengan metode lain. Salah satu alasannya adalah jumlah ayam yang di vaksin dalam satu kali jaring harus tepat. Jika terlalu banyak, prosesnya akan menjadi tidak efisien. Sebaliknya, jika terlalu sedikit, waktu yang dibutuhkan untuk memvaksinasi seluruh populasi akan menjadi lebih lama.

3. Vaksinasi Suntik

Vaksinasi melalui suntikan merupakan metode terakhir yang umum peternak gunakan dalam peternakan ayam broiler. Sebelum proses penyuntikan dilakukan, perlu dilakukan pengecekan terhadap injektor untuk memastikan fungsinya optimal. Vaksin yang digunakan biasanya disimpan dalam kondisi dingin di dalam lemari es, agar nantinya suhu dapat menyesuaikan dengan suhu pada lingkungan.

Sebagian besar peternak memilih untuk menyuntikkan vaksin pada bagian pangkal paha (otot) ayam broiler. Metode suntik ini memiliki keuntungan yang dimana dosis vaksin sudah diatur secara akurat oleh injektor. Hal ini memastikan bahwa setiap ayam menerima dosis yang tepat.

Jenis- jenis Vaksin

1. ND (Newcastle Disease)

Vaksinasi ND merupakan langkah preventif yang umum peternak lakukan pada unggas sejak dini (DOC) untuk menangkal infeksi Newcastle Disease. Penyakit ini bersifat sangat contagious dan berpotensi menyebabkan kematian massal pada populasi unggas. Terdapat berbagai jenis vaksin ND yang tersedia, yaitu :

  • Vaksin ND Lasota dapat kita berikan 3 bulan sekali dengan harga Rp. 16.000/500g atau Rp. 24.500/50 g
  • Vaksin ND Viscerotropic yang dapat kita berikan satu setengah bulan sekali dengan harga Rp. 16.000 hingga Rp. 17.000 per 500 gram-nya.
  • Vaksin ND Killed dapat kita berikan 3 bulan sekali dengan harga Rp. 65.500 per 100 gram.

2. IB (Infectious Bronchitis)

Infectious Bronchitis (IB) merupakan penyakit pernapasan pada unggas yang mengganggu penyerapan oksigen. Vaksinasi IB melalui air minum merupakan metode yang efektif untuk mencegah penyakit ini pada ayam broiler. Dosis yang umum digunakan adalah 3 tetes vaksin untuk setiap 50 ml air minum. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan secara berkala, minimal sebulan sekali. Harga vaksin IB di pasaran bervariasi, mulai dari Rp35.000 hingga Rp65.000 per 100 gram.

3. IBD Intermediate

Vaksin IBD Intermediate merupakan salah satu pilihan untuk mencegah penyakit Gumboro pada unggas. Metode aplikasinya adalah melalui tetes mata dengan frekuensi pemberian setiap 2 bulan sekali. Harga vaksin ini per 30 gram adalah Rp25.000, sedangkan untuk paket 3 vaksin, harganya adalah Rp650.000.

Baca juga: Pakan Ayam Petelur: Jenis Mana yang Terbaik?

4. AI (Avian Influenza)

Vaksin Avian Influenza (AI) merupakan solusi efektif untuk mencegah kematian akibat infeksi virus influenza A pada unggas. Metode vaksinasi umumnya dilakukan secara injeksi pada otot dada atau subkutan, dengan dosis yang disesuaikan dengan umur ayam. Harga vaksin AI di pasaran bervariasi, mulai dari Rp65.000 per 130 gram hingga Rp421.000 per 850 gram.

5. Gumboro A dan B

Penyakit gumboro adalah masalah besar bagi peternak ayam. Untuk mencegahnya, peternak biasanya memberi vaksin Gumboro A dan B pada ayam broiler. Vaksin ini bisa Anda berikan lewat air minum atau dengan metode tetes ke mulut ayam. Harganya sekitar Rp76.000 per 500 gram.

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Vaksinasi Ayam Broiler

  • Jenis vaksin: Pilih vaksin yang sesuai dengan jenis penyakit yang ingin Anda cegah dan perhatikan usia ayam.
  • Dosis vaksin: Ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan vaksin.
  • Jadwal vaksinasi: Buat jadwal vaksinasi yang teratur sesuai dengan rekomendasi dokter hewan.
  • Kualitas air: Jika menggunakan metode vaksinasi melalui air minum, pastikan kualitas air bersih dan segar.
  • Peralatan: Pastikan semua peralatan yang Anda gunakan dalam proses vaksinasi steril.
  • Keahlian: Jika tidak yakin, mintalah bantuan dokter hewan atau petugas kesehatan hewan yang berpengalaman.

Kesimpulan

Vaksinasi merupakan investasi yang sangat penting dalam budidaya ayam broiler. Dengan memilih metode vaksinasi yang tepat dan mengikuti prosedur yang benar, peternak dapat melindungi ayam broiler dari penyakit, meningkatkan produktivitas, dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dapatkan ayam broiler yang bebas dari penyakit dan kaya nutrisi dengan memilih produk dari TernakAyam.id. Kami berkomitmen untuk menyediakan produk unggas berkualitas tinggi melalui penerapan program vaksinasi yang ketat. Pesan sekarang dan rasakan perbedaannya!