Lingkungan dan pakan merupakan dua faktor kunci yang sangat mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan dan produktivitas ayam petelur. Lingkungan yang optimal, mulai dari tahap awal hingga akhir masa produksi, sangat penting untuk menjaga kondisi ayam. Berdasarkan panduan manajemen breeder ayam petelur coklat, suhu optimal untuk pemeliharaan biasanya sekitar 24°C. Namun, untuk daerah Indonesia sendiri, suhu pada beberapa peternakan dapat mencapai 35°C, yang menciptakan tantangan tersendiri. Meskipun masalah suhu tinggi ini bisa teratasi dengan meningkatkan fasilitas kandang menjadi closed house, hal ini membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.
Pada sisi lain, pakan juga berperan besar dalam meningkatkan produktivitas ayam petelur. Nutrisi yang berasal dari pakan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas telur.Oleh karena itu, selain memperhatikan kondisi lingkungan, penerapan praktik pemeliharaan yang baik, khususnya dalam pemberian pakan yang tepat, menjadi solusi yang lebih praktis untuk mengatasi tantangan-tantangan lingkungan panas. Artikel ini akan membahas beberapa langkah sederhana yang dapat Anda terapkan dalam hal pemberian pakan untuk mendukung produktivitas ayam petelur dalam kondisi yang kurang ideal.
Memahami Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur
Protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral adalah komponen penting dalam pakan ayam petelur. Komponen nutrisi ini berpengaruh besar terhadap produktivitas dan kualitas telur. Ayam sangat membutuhkan protein sebagai komponen utama untuk membentuk kuning telur, putih telur, dan cangkang yang kuat. Beberapa sumber protein yang baik untuk ayam petelur antara lain tepung ikan, kedelai, dan jagung. Selain itu, karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama untuk aktivitas sehari-hari, pertumbuhan, dan produksi telur. Karbohidrat ini dapat kita peroleh dari jagung sebagai pakan ayam.
Lemak juga memegang peran penting dalam menjaga kualitas cangkang telur serta dalam pembentukan hormon reproduksi. Sumber lemak yang baik meliputi minyak jagung, minyak kedelai, dan lemak hewan. Tak kalah pentingnya, vitamin dan mineral sangat ayam butuhkan untuk menjaga kesehatan ayam, meningkatkan sistem imunitas, serta mendukung kualitas telur. Berbagai bahan pakan seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan mineral tambahan dapat menjadi sumber vitamin dan mineral yang baik untuk ayam petelur.
Pemilihan Jenis Pakan yang Tepat
Pemilihan jenis pakan yang tepat merupakan kunci dalam mendukung setiap fase pertumbuhan dan produksi ayam petelur. Terdapat beberapa jenis pakan yang dapat kita gunakan pada tahap-tahap tertentu, seperti pakan starter, grower, dan layer. Pakan starter pada ayam usia dini untuk mendukung pertumbuhan yang cepat, sementara pakan grower diberikan ketika ayam memasuki masa pertumbuhan. Setelah ayam mulai bertelur, pakan layer dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi terkait produksi telur.
Selain itu, ada dua jenis pakan berdasarkan komposisinya: pakan konsentrat dan pakan komplit. Pakan konsentrat mengandung nutrisi dalam konsentrasi tinggi, tetapi kita harus mencampurnya dengan bahan pakan lain sebelum memberikannya kepada ayam. Sedangkan pakan komplit sudah mengandung semua nutrisi yang ayam butuhkan dan siap diberikan tanpa perlu pencampuran.
Viola Holik dari Lohmann Tierzucht (2015) menekankan pentingnya pemberian pakan pre-layer, yang sebaiknya kita berikan 2-3 minggu sebelum ayam mulai bertelur. Pada periode ini, terjadi peningkatan ukuran hati dan organ reproduksi, serta pembentukan cadangan kalsium untuk cangkang telur. Pakan pre-layer diberikan selama sekitar 10 hari dengan jumlah tidak lebih dari 1 kilogram per ekor ayam. Hal ini bertujuan agar ayam bisa beradaptasi dengan kandungan kalsium yang tinggi dan tetap memiliki selera makan saat transisi ke pakan produksi. Dengan pemberian pakan yang tepat pada setiap fasenya, masalah terkait kuantitas dan kualitas telur dapat terminimalisir. Sehingga dapat mendorong kesejahteraan peternak agar tetap terjaga.
Dalam konteks lingkungan tropis seperti Indonesia, beberapa breeder ayam telah merilis panduan manajemen khusus untuk menghadapi tantangan iklim panas. Salah satu breeder yang menyediakan panduan ini adalah Lohmann Tierzucht, yang menawarkan solusi untuk pemeliharaan ayam petelur dalam kondisi suhu tinggi.
Jumlah dan Frekuensi Pemberian Pakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pakan yang ayam petelur butuhkan adalah usia, tingkat produksi telur, dan suhu lingkungan. Seiring bertambahnya usia ayam dan meningkatnya produksi telur, kebutuhan pakan juga akan meningkat. Suhu ekstrem, terutama panas, dapat mengurangi konsumsi pakan. Oleh karena itu, pemberian pakan secara teratur sangat penting untuk menjaga nafsu makan dan stabilitas produksi telur. Namun, pemberian pakan yang berlebihan juga harus kita hindari karena dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Iklim panas dan lembap di Indonesia menjadi tantangan bagi peternak dan produsen pakan dalam memastikan asupan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan hidup dan produksi ayam petelur. Peningkatan suhu pada peternakan sering kali berdampak negatif pada konsumsi pakan ayam. Lohmann Tierzucht (2011) menjelaskan bahwa penurunan konsumsi pakan mulai terjadi pada suhu 20-25°C, dan terus berkurang seiring dengan naiknya suhu. Kondisi ini semakin memburuk dengan penggunaan fasilitas kandang tradisional yang masih umum di Indonesia, sehingga membuat penurunan konsumsi pakan sulit kita hindari.
Untuk mengatasi tantangan ini, produsen pakan Indonesia telah memodifikasi kepadatan nutrisi, ukuran partikel, dan bentuk pakan yang sesuai bagi ayam petelur. Beberapa produsen mengurangi kepadatan nutrisi untuk menghindari peningkatan suhu tubuh ayam. Ada juga yang justru meningkatkan kepadatan nutrisi agar konsumsi pakan yang rendah tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi ayam. Selain itu, bentuk pakan seperti crumble atau kibble juga banyak produsen pakan gunakan untuk meningkatkan nafsu makan ayam.
Waktu Pemberian Pakan Ayam Petelur
Viola Holik dari Lohmann Tierzucht (2015) menyarankan bahwa dalam pemeliharaan ayam petelur pada iklim tropis, pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari. Sebanyak sepertiga dari total pakan kita berikan pada pagi hari, dan sisanya pada sore hari. Tentunya, dengan memastikan tempat pakan kosong maksimal satu jam selama puncak suhu panas. Viola percaya bahwa pola pemberian ini akan merangsang konsumsi pakan dan memastikan partikel halus dari pakan dapat ayam konsumsi sepenuhnya. Sehingga dapat mencegah timbulnya jamur pada pakan.
Kesimpulan
Manajemen lingkungan dan pakan yang tepat sangat memengaruhi keberhasilan peternak dalam memelihara ayam petelur pada lingkungan tropis seperti Indonesia. Suhu tinggi pada peternakan dapat menurunkan konsumsi pakan, sehingga kita perlu melakukan modifikasi seperti menyesuaikan kepadatan nutrisi dan bentuk pakan untuk merangsang nafsu makan. Pemilihan jenis pakan yang sesuai dengan fase pertumbuhan ayam, serta penerapan pola pemberian pakan secara teratur, membantu menjaga produktivitas dan kualitas telur. Viola Holik menyarankan pemberian pakan pre-layer dan pengaturan waktu pemberian pakan yang tepat untuk membantu ayam beradaptasi dengan kondisi pakan dan lingkungan, sehingga kita dapat meminimalisir masalah terkait penurunan produktivitas.
Tingkatkan produktivitas ternak ayam Anda dengan pakan berkualitas tinggi yang terancang khusus untuk mendukung pertumbuhan optimal dan produksi telur yang maksimal. Ternakayam.id menyediakan solusi pakan lengkap untuk setiap fase pemeliharaan, dari starter hingga layer, dengan nutrisi seimbang yang cocok untuk iklim tropis. Jangan biarkan tantangan suhu mengurangi hasil ternak Anda—kunjungi ternakayam.id sekarang untuk informasi lebih lanjut! Pastikan ayam petelur Anda mendapatkan nutrisi terbaik untuk hasil yang lebih baik.